Apakah ejakulasi dini pada pria dapat di obati?
Ejakulasi dini merupakan gangguan seksual yang umum dialami pria.
Kurang lebih 1 dari 3 pria mengalaminya pada satu titik dalam kehidupan
mereka. Kondisi ini sesungguhnya bukan suatu penyakit dan dapat diatasi
tanpa obat-obatan.
Rata-rata waktu normal dari mulainya penetrasi hingga ejakulasi
adalah 5,5 menit, dengan rentang rata-rata 5-7 menit. Seseorang dianggap
mengalami ejakulasi dini (ED) apabila ejakulasi terjadi <2 menit.
Namun, prinsipnya ED adalah ketidakmampuan mengontrol ejakulasi secara
seksual maupun emosional. Durasi ini tidak bersifat saklek, artinya
tergantung dari Anda dan pasangan. Ada pria yang ejakulasi dalam waktu 1
menit tetap 'senang' saja karena pasangannya terpuaskan, sedangkan ada
pria yang ejakulasi dalam 10 menit yang merasa mengalami ejakulasi dini
karena tidak mampu memuaskan pasangannya.
Penyebab ejakulasi dini (ED) dapat dibagi menjadi dua, yaitu penyebab ED primer dan sekunder.
- Pada sebab yang primer, ED terjadi sejak pertama kali aktif secara
seksual. Dengan kata lain, dari waktu pertama kali berhubungan seksual
selalu mengalami ED. Penyebabnya seringkali bersifat psikologis,
termasuk trauma seksual yang pernah dialami.
- Pada yang sekunder, ED
terjadi setelah sebelumnya memiliki riwayat ejakulasi yang normal.
Penyebabnya bersifat psikologis dan fisik. Penyebab fisik misalnya
penyakit diabetes, darah tinggi, konsumsi alkohol berlebihdan dan
merokok.
Secara fisik, ejakulasi dikendalikan oleh zat kimia dalam otak, yaitu
serotonin. Apabila kadar serotonin Anda terganggu atau tidak bekerja
dengan baik, dapat terjadi ejakulasi dini. Alasan lainnya adalah penis
yang terlalu sensitif atau terdapat aktivitas refleks abnormal pada
sistem ejakulasi Anda.
Kondisi medis lain juga dapat memicu ED, seperti disfungsi ereksi
(DE), kelenjar tiroid yang terlalu aktif, gangguan terkait prostat, dan
diabetes.
Sedangkan penyebab psikologis, dapat bervariasi antarindividu. Ini
bisa dipicu oleh masalah dalam hubungan suami istri/dengan pasangan
seksual, kecemasan, depresi dan stres. Hal ini juga dapat berhubungan
dengan pilihan gaya hidup seperti alkoholik, menggunakan narkoba.
Ejakulasi dini juga dapat terjadi akibat reaksi emosional dan frustasi
personal karena ED yang dialami.
Obat-obatan yang biasanya digunakan untuk mengatasi ED adalah
obat-obat golongan SSRI (Selective Serotonin Reuptake Inhibitors).
Namun, penggunaan obat-obat ini sangat ketat dan harus dengan resep
dokter. Obat-obat ini diberikan apabila cara-cara alami sudah tidak
berhasil.
Banyak pakar merekemondasikan hal-hal berikut untuk membantu mengatasi ED:
Metode stop-start
Penis distimulasi hingga akan ejakulasi kemudian
berhenti. Setelah kembali ke kondisi semula, ulangi lagi beberapa kali
bila perlu. Prinsipnya jangan sampai terjadi ejakulasi.
Metode
squeeze
Merupakan teknik di mana pria menstimulasi penis sampai merasa
akan ejakulasi, kemudian segera berhenti dan tekan kepala penis hingga
hasrat dan sensasi seksual menghilang.
Selain self-help di atas, ada beberapa tips yang dapat dilakukan untuk mengatasi ED:
1. Komunikasikan dengan pasangan yang Anda alami. Ini akan membuat
Anda tahu apa yang pasangan harapkan dari Anda sehingga meningkatkan
rasa percaya diri Anda. Ini merupakan kondisi medis dan bukan salah
siapapun. Karena itu bila dihadapi bersama-sama akan lebih baik.
2.
Kelamin dikitari oleh otot-otot rongga panggul yang juga perlu dilatih.
Lakukan latihan Kegel untuk menguatkan otot-otot ini sehingga ED dapat
dihindari.
3. Tenang dan sabarlah.
4. Kurang tidur dapat
menurunkan kadar serotonin otak sehingga tubuh Anda ejakulasi lebih
cepat. Karena itu, kecukupan waktu tidur sangat penting.
Apabila cara-cara di atas belum berhasil, konsultasikan dengan
dokter spesialis urologi atau andrologi. Demikian informasi yang dapat
kami sampaikan tentang cara mengatasi ejakulasi dini. Semoga bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar