Iklan

Minggu, 07 Mei 2017

Inilah 4 Cara untuk Membuat Wanita Orgasme

Orgasme merupakan puncak kepuasan dari sebuah hubungan seksual. Hampir tidak ada pria yang bermasalah dalam meraihnya. Namun, mengapa wanita tampak sulit mencapainya?


 Orgasme diartikan sebagai puncak dari sensasi kepuasan dari hubungan seksual, yang melibatkan fisik dan psikis. Wanita dapat merasakan perasaan nikmat yang luar biasa, yang bisa ditandai dengan mengejangnya otot-otot vagina –bahkan seluruh tubuh, disertai dengan perasaan puas dan rileks.


Pria biasanya hanya bisa mengalami satu kali orgasme dan harus beristirahat terlebih dahulu dari rangsangan seksual agar bisa ‘memulai’ kembali. Ini berbeda dengan wanita dikenal dengan kemampuannya untuk mengalami multiorgasme.

Selain memiliki kemampuan multiorgasme, wanita juga dapat meraih orgasme melalui dua cara, yakni lewat rangsangan klitoris dan vagina. Pada umumnya, wanita akan lebih mudah mencapai orgasme melalui rangsangan klitoris.

Namun, berdasarkan statistik, masih terdapat sejumlah besar wanita yang memiliki kesukaran mengalami orgasme. Bahkan angkanya mencapai 40% -dibandingkan laki-laki yang hanya 5%. Mengapa demikian?

Banyak Faktor
Ada banyak faktor yang memengaruhi keberhasilan seorang wanita dalam meraih orgasme. Jika ada faktor yang tidak terpenuhi, maka wanita tersebut dapat mengalami kesulitan dalam mencapai orgasme.
Faktor tersebut dibagi menjadi dua kelompok besar, yakni psikososial dan fisik:
  1. Faktor Psikososial Lebih Berpengaruh
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa faktor psikososial dapat lebih berpengaruh ketimbang faktor fisik. Wanita akan dapat meraih orgasme dengan mudah jika ia merasa bahagia, puas dengan dirinya sendiri, dan berada dalam keadaan emosi yang stabil.

Wanita yang menyayangi dan puas dengan pasangannya, serta bahagia dengan hubungannya akan lebih mudah meraih orgasme. Sedangkan wanita yang sedang mengalami depresi, kecemasan, dan kemarahan akan lebih sulit meraih orgasme.

Lingkungan juga turut memengaruhi. Wanita yang hidup dalam lingkungan yang menganggap bahwa seks adalah tabu dan mengajarkan bahwa wanita tidak boleh menikmati seks dengan pasangan akan lebih sulit mengalami orgasme.
  1. Faktor Fisik
Faktor fisik yang mempengaruhi adalah usia dan hormonal. Wanita yang berusia di atas 50 tahun akan memiliki kesulitan dalam meraih orgasme ketimbangan wanita yang lebih muda.

Hal ini dikarenakan hormon progesteron dan estrogen yang menurun kala wanita mendekati atau melewati menopause (mati haid). Selain 2 hormon tersebut, penurunan testosteron juga diduga dapat menurunkan gairah seksual wanita.

Selain hal tersebut, wanita yang menderita penyakit seperti kanker, diabetes, trauma saraf tulang belakang, atau yang menjalani operasi pengangkatan rahim juga cenderung kesulitan meraih orgasme.

Obat-obatan tertentu juga dapat menghambat orgasme. Misalnya obat untuk menangani depresi, kecemasan, dan masalah psikologis lainnya.

Jadi, Apa yang Harus Dilakukan?

Pertama, berdamailah dengan diri sendiri dan pasangan. Jika mengalami masalah psikologis atau hubungan yang belum terselesaikan, Anda dapat mencari bantuan dari keluarga, sahabat, psikolog atau dokter yang ahli di bidangnya.

Ciptakan suasana yang romantis dan menyenangkan sebelum memulai hubungan intim, agar Anda dan pasangan sama-sama rileks. Perbanyak dan perlama durasi ‘pemanasan’ atau foreplay. Mintalah pada pasangan untuk mencumbu dan merangsang titik-titik sensitif Anda, terutama klitoris. Hindari ‘langsung tancap’.

Bukan tidak mungkin Anda sudah mendapatkan orgasme melalui stimulasi klitoris saat foreplay. Data penelitian menunjukkan bahwa wanita akan lebih mudah mengalami orgasme vaginal jika ia telah terlebih dahulu mendapatkan rangsangan klitoris.

Praktikkan posisi hubungan seksual yang memungkinkan Anda untuk menerima rangsangan klitoris lebih banyak dari pasangan. Anda dan pasangan dapat mencoba posisi misionaris. Namun usahakan agar posisi pasangan tidak tidur tengkurap mendekati Anda, melainkan tegak.

Metode lain? Coba gaya woman on top. Pasangan Anda berbaring, sementara Anda duduk di atasnya. Atau Anda bisa mencoba gaya ‘sendok’. Anda berbaring miring, sementara pasangan Anda berada di belakang.
Selamat menikmati!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar