Peneliti muda dari Indonesia berhasil menemukan tusuk gigi untuk mendeteksi boraks pada makanan.
Sekitar dua tahun lalu, tusuk gigi yang dapat mendeteksi kandungan boraks pada makanan ditemukan. Penemuan ini membawa peneliti muda Indonesia ke ajang International Exhibition for Young Inventors tahun 2014 dan memeroleh medali emas.
Diketahui, penemuan itu didasari oleh pemikiran anak siswi SMA yang
gemar jajan di sekolah namun tetap memikirkan kesehatan. Pasalnya,
banyak penjaja makanan yang berbuat curang, dengan menambahkan boraks
demi meraup keuntungan besar.
Faktanya, boraks merupakan sebuah zat berbahaya yang dapat
menyebabkan gangguan saraf, ginjal, hati, fungsi alat reproduksi pria,
kanker, dan kematian bila termakan.
Tusuk Gigi Pendeteksi Boraks
Tusuk gigi pedeteksi boraks atau Stick of Borax Detector (SIBODEC) merupakan tusuk gigi yang dilumuri dengan bahan racikan herbal penemuan Luthfia Adila dan Dayu Laras Wening.
Cara kerjanya sangat mudah. Cukup dengan menusukkan tusuk gigi
SIBODEC ke dalam makanan selama 5 detik. Bila kandungan Boraks dari
makanan tesebut di atas 5%, warna ujung tusuk gigi akan berubah menjadi
merah. Sedangkan bila di bawah 5%, muncul bintik-bintik di ujung tusuk
gigi.
Luthfia dan Wening masih berusaha untuk mendapatkan hak paten atas
SIBODEC. Mereka berencana akan memasarkan penemuannya dengan harga yang
terjangkau, agar semua kalangan bisa membelinya.
Beredar Tusuk Gigi Lainnya
Hasil karya anak bangsa itu turut menginspirasi orang lain untuk
membuat hal yang sama. Belakangan diketahui bahwa tusuk gigi yang
ditusukkan ke kunyit juga dapat mendeteksi boraks pada makanan. Ini
diduga karena kurkumin pada kunyit menimbulkan reaksi tertentu bila
terpapar boraks.
Namun sayangnya, tusuk gigi yang satu ini tidak memberikan hasil yang
pasti. Sebab kurkumin pada kunyit, yang menjadi zat pelapis tusuk gigi
ini, juga dapat bereaksi pada zat lain, misalnya sabun dan soda kue.
Semoga tusuk gigi untuk mendeteksi boraks dapat segera diedarkan. Dengan demikian, masyarakat bisa terhindar dari paparan zat berbahaya ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar