Pria dan wanita sama-sama berisiko mengalami bone loss dan osteoporosis.
Berikut ini beberapa penyakit yang menyebabkan bone loss.
Bone loss atau hilangnya kepadatan tulang terjadi ketika tulang lebih
banyak diserap kembali daripada dibentuk oleh tubuh. Beberapa penyakit
bisa menyebabkan seseorang mengalami bone lose dan osteoporosis: penyakit tiroid dan kanker tulang.
Sindroma cushing, beberapa masalah genetik, dan kurangnya penggunaan otot juga berperan dalam terjadinya bone loss dan osteoporosis. Selain itu, diet dan umur merupakan factor yang kerap menentukan
banyaknya tulang tua yang diserap kembali dan tulang baru yang dibentuk.
Pada wanita, bone loss muncul di tahun pertama menopause. Prosesnya
terus berlanjut sampai usia tua. Faktor yang ikut mempengaruhi
terjadinya bone loss adalah diet rendah kalsium, kurang berolahraga,
kebiasaan merokok, dan mengonsumsi obat-obatan tertentu seperti
kortikosteroid.
Kortikosteriod adalah obat yang diresepkan untuk berbagai macam
penyakit, terutama penyakit yang membutuhkan terapi dalam jangka panjang
seperti arthritis, asma, penyakit peradangan usus, lupus, crohn
disease, dan berbagai penyakit lainnya.
Tidak hanya wanita, pria
pun berisiko mengalami bone loss. Pada usia 65 tahun, kaum pria menyusul
kaum wanita mengalami bone loss dalam rata-rata yang sama. Walaupun
bone loss pada pria muncul lebih lama dibanding kaum wanita, para pria
tetap berisiko tinggi mengalami osteoporosis.
Faktor risiko lain seperti tubuh yang kurus dan rendahnya kadar
hormon testosterone karena faktor genetik atau penyakit gangguan hormon
dapat meningkatkan risiko terjadinya osteoporosis pada pria.
Sebelum tulang mengalami bone loss dan osteoporosis.
Anda sebaiknya menjaga tulang tetap sehat dan kuat. Pastikan Anda
mengonsumsi makanan kaya kalsium dan gizi lainnya. Dan, satu lagi,
olahraga teratur juga penting untuk kesehatan tulang Anda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar