Manusia dengan jantung tersehat di dunia ternyata ada di hutan Amazon, pedalaman Bolivia. Apa rahasianya?
Suku Tsimane yang hidup di pedalaman Bolivia sangat jarang mengalami serangan Jantung
maupun stroke. Sebenarnya apa yang membuat mereka bisa berkelit dari
penyakit yang menghantui banyak orang di seluruh dunia ini?
Sebuah studi yang melibatkan 705 orang dari suku Tsimane
memperlihatkan rata-rata usia pembuluh darah arteri pria Tsimane paruh
baya, 28 tahun lebih muda daripada pria seusianya di negara-negara
barat. Bahkan, usia pembuluh darah arteri pria Tsimaneyang telah berusia
80 tahun setara dengan orang Amerika Serikat di pertengahan usia 50-an.
Studi yang dimuat dalam jurnal The Lancet ini menunjukkan 9
dari 10 orang Tsimane dapat hidup tanpa aterosklerosis sepanjang
hidupnya. Aterosklerosis merupakan penumpukan plak dalam pembuluh darah
arteri yang menuju jantung.
Timbulnya plak menyebabkan diameter pembuluh darah menyempit. Hal
inilah yang membuat seseorang rentan mengalami penyumbatan yang dapat
menyebabkan serangan jantung dan stroke.
Selain pembuluh darah arteri; berat badan, laju jantung, tekanan
darah, kadar kolesterol, dan gula darah orang Tsimane juga diperiksa.
Hasilnya lalu dibandingkan dengan 6.800 responden yang berasal dari
Amerika Serikat.
Para peneliti menyimpulkan bahwa orang Amerika Serikat lima kali
lebih berpeluang mengalami penyakit jantung dibandingkan orang Tsimane.
Tapi pertanyaannya, apa yang membuat orang Tsimane begitu sehat?
Ternyata ini berhubungan erat dengan gaya hidupnya.
Di hutan Amazon, sekitar 16.000 orang Tsimane tinggal di kemah-kemah
tanpa listrik atau peralatan modern lainnya. Sehari-hari, mereka
berjalan sekitar 18 km untuk berburu binatang, mengumpulkan bahan
makanan, dan memancing.
Gaya hidup mereka teramat sehat dengan rata-rata aktivitas fisik 6
jam per hari, tidak merokok, dan tidak minum alkohol. Makanan yang
dikonsumsi pun cenderung tinggi serat, rendah lemak, dan rendah gula.
Studi ini kembali menguatkan bahwa gaya hidup lebih berpengaruh daripada faktor keturunan dalam kejadian penyakit Jantung. Hal ini pun nampak pada orang Tsimane yang telah mengalami perubahan gaya hidup.
Selama 5 tahun terakhir, adanya jalan dan masuknya kano bermotor
telah meningkatkan akses orang Tsimane ke pasar terdekat untuk membeli
gula dan minyak untuk memasak.
Perubahan gaya hidup ini juga menimbulkan perubahan pada beberapa
orang Tsimane. Mereka yang gaya hidupnya telah berubah, memiliki kadar
kolesterol yang lebih tinggi dibandingkan dengan yang tetap berburu dan
memancing.
Bagi orang yang tinggal di perkotaan, paparan polusi udara dan asap
rokok, kurangnya aktivitas fisik serta menjamurnya makanan siap saji
membuat timbulnya aterosklerosis tak terhindarkan. Namun demikian,
pembentukannya dapat diperlambat bila orang mengadopsi sebagian dari
gaya hidup suku Tsimane.
Anda tak harus mengikuti pola hidup mereka seperti berburu atau
memancing. Tapi, jberhenti merokok, beraktivitas fisik 30 menit sehari,
dan menerapkan diet tinggi serat, rendah lemak dan gula, dapat
mengurangi faktor risiko penyakit Jantung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar