Iklan

Selasa, 09 Mei 2017

Rahasia Jantung Sehat Suku Pedalaman Bolivia

Manusia dengan jantung tersehat di dunia ternyata ada di hutan Amazon, pedalaman Bolivia. Apa rahasianya?


 Suku Tsimane yang hidup di pedalaman Bolivia sangat jarang mengalami serangan Jantung maupun stroke. Sebenarnya apa yang membuat mereka bisa berkelit dari penyakit yang menghantui banyak orang di seluruh dunia ini?

Sebuah studi yang melibatkan 705 orang dari suku Tsimane memperlihatkan rata-rata usia pembuluh darah arteri pria Tsimane paruh baya, 28 tahun lebih muda daripada pria seusianya di negara-negara barat. Bahkan, usia pembuluh darah arteri pria Tsimaneyang telah berusia 80 tahun setara dengan orang Amerika Serikat di pertengahan usia 50-an.

Studi yang dimuat dalam jurnal The Lancet ini menunjukkan 9 dari 10 orang Tsimane dapat hidup tanpa aterosklerosis sepanjang hidupnya. Aterosklerosis merupakan penumpukan plak dalam pembuluh darah arteri yang menuju jantung.

Timbulnya plak menyebabkan diameter pembuluh darah menyempit. Hal inilah yang membuat seseorang rentan mengalami penyumbatan yang dapat menyebabkan serangan jantung dan stroke.
Selain pembuluh darah arteri; berat badan, laju jantung, tekanan darah, kadar kolesterol, dan gula darah orang Tsimane juga diperiksa. Hasilnya lalu dibandingkan dengan 6.800 responden yang berasal dari Amerika Serikat.

Para peneliti menyimpulkan bahwa orang Amerika Serikat lima kali lebih berpeluang mengalami penyakit jantung dibandingkan orang Tsimane. Tapi pertanyaannya, apa yang membuat orang Tsimane begitu sehat? Ternyata ini berhubungan erat dengan gaya hidupnya.

Di hutan Amazon, sekitar 16.000 orang Tsimane tinggal di kemah-kemah tanpa listrik atau peralatan modern lainnya. Sehari-hari, mereka berjalan sekitar 18 km untuk berburu binatang, mengumpulkan bahan makanan, dan memancing.

Gaya hidup mereka teramat sehat dengan rata-rata aktivitas fisik 6 jam per hari, tidak merokok, dan tidak minum alkohol. Makanan yang dikonsumsi pun cenderung tinggi serat, rendah lemak, dan rendah gula.

Studi ini kembali menguatkan bahwa gaya hidup lebih berpengaruh daripada faktor keturunan dalam kejadian penyakit Jantung. Hal ini pun nampak pada orang Tsimane yang telah mengalami perubahan gaya hidup.

Selama 5 tahun terakhir, adanya jalan dan masuknya kano bermotor telah meningkatkan akses orang Tsimane ke pasar terdekat untuk membeli gula dan minyak untuk memasak.
Perubahan gaya hidup ini juga menimbulkan perubahan pada beberapa orang Tsimane. Mereka yang gaya hidupnya telah berubah, memiliki kadar kolesterol yang lebih tinggi dibandingkan dengan yang tetap berburu dan memancing.

Bagi orang yang tinggal di perkotaan, paparan polusi udara dan asap rokok, kurangnya aktivitas fisik serta menjamurnya makanan siap saji membuat timbulnya aterosklerosis tak terhindarkan. Namun demikian, pembentukannya dapat diperlambat bila orang mengadopsi sebagian dari gaya hidup suku Tsimane.

Anda tak harus mengikuti pola hidup mereka seperti berburu atau memancing. Tapi, jberhenti merokok, beraktivitas fisik 30 menit sehari, dan menerapkan diet tinggi serat, rendah lemak dan gula, dapat mengurangi faktor risiko penyakit Jantung.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar