Konsumsi jahe perlu diperhatikan wanita hamil agar tidak menimbulkan efek samping.
Jahe banyak
disarankan untuk wanita hamil, terutama pada trimester pertama. Bahan
alami ini diyakini dapat mengurangi mual dan muntah.
Memang, ada beberapa studi yang menunjukkan bahwa jahe dapat membantu
keluhan tersebut. Bahkan, jahe dinilai lebih efektif ketimbang plasebo.
Selain untuk mual dan muntah, ada juga yang mengonsumsi jahe untuk
menurunkan kadar kolesterol. Seperti diketahui, wanita berisiko terkena
kolesterol tinggi saat hamil.
Selain itu, jahe dipercaya dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Ini menjadikannya baik untuk melawan pilek, batuk, dan penyakit ringan
lainnya.
Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum mengonsumsi
jahe. Untuk ibu hamil, dosis jahe yang dianjurkan adalah 1000–1500 mg
per hari, yang dibagi dalam 2–4 kali konsumsi.
Lebih dari itu, jahe malah akan menimbulkan dampak negatif, seperti
rasa terbakar pada lambung. Konsumsi dalam jumlah besar juga
dikhawatirkan dapat meningkatkan risiko keguguran.
Biasanya, jahe dalam bentuk permen memiliki dosis yang berlebih sehingga Anda perlu berhati-hati.
Jika Anda memiliki riwayat keguguran, perdarahan vagina, pembekuan
darah, konsultasilah pada dokter sebelum mengonsumsi jahe atau suplemen
jahe. Begitu juga bila Anda mengidap diabetes dan mempunyai masalah pada
jantung.
Jangan sampai konsumsi jahe yang sebenarnya bermanfaat malah membahayakan diri sendiri maupun janin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar